Rabu, 21 Oktober 2015

PROTOTYPING



PROTOTYPING.
Daya Tarik Prototyping :
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan dibawah ini :
-          Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
-          Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukankebutuhan pengguna.
-          Pengguna melakukan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan system.
-          Pengembang dan penguna mebghabiskan waktu dan usaha yg lebih sedikit dalam pengembangan system.
-          Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yg diharapkannya.

Keuntungan diatas memungkinkan prototyping  memangkas biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas system yang diserahkan.
Prototypingjuga mempunyai potensi kesulitan antara lain :
-          Terburu-buru dalam menyerahkan prototype.
-          Pengguna dapat terlalu gembira dengan Prototipe yg diberikan.
-          Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
-          Antarmuka computer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.


Pengembangan Prototipe Evolusioner.
Empat langkah dalam pembuatan Prototipe Evolusioner :
1.       Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
2.       Membuat satu Prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit protoyping.
3.       Menentukan apakah prototype dapat diterima.
4.       Menggunakan prptotipe. Prototipe menjadi system produksi.

Pengembangan Prototipe Persyaratan.
1.       Membuat kode system baru.
2.       Menguji system baru.
3.       Menentukan apakah system yang baru dapat diterima.
4.       Membuat system baru menjadi system produksi.


PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfase adalah metodologi kontemporer, adalah metodologi pengembangan system dewasa yang digunakan oleh banyak perusahaan. Adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, ndan RAD. Pengembangan berfase ( phased development ) adalah suatu pendekatan untuk pengembangan system informasi yg terdiri darii enam tahap: Investigasi awal, analisis, desain, kontruksi awal, kontruksi akhir, serta pengujian dan pemasangan system.

PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT.
Satu metodologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan respons yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih jelas adalah RAD ( Rapid Aplication Development ) atau pengembangan aplikasi cepat. Yang diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin. Logika yang mendasari James Martin adalah bahwa semakin banyak keterlibatan pengguna, khususnnya selama tahap-tahap awal, maka hal tersebut akan memungkinkan system dikembangkan dengan lebih cepat. Serah terima terjadi lebih cepatdalam RAD dibandingkan dengan dalam siklus hidup tradisional.
RAD mempunyai 4 unsur penting, yaitu:
1.       Manajemen, khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba, yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru,atau pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
2.       Orang. Agar tidak hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisien yang dapat dicapai melalui pengguna tim-tim khusus.
3.       Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4.       Alat-alat. Terdiri atas bahasa generasi keempat dari alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer ( Computer Aided Software Engineering-CASE ).
Meskipun metodologi ini tidak diterapkan sama persis sama dengan yang dibayangkan oleh Martin, penekanan yang diberikannya pada keterlibatan pengguna dan kecepatan membuatnya menjadi sangat menarik.


PROTOTYPING.
Daya Tarik Prototyping :
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan dibawah ini :
-          Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
-          Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukankebutuhan pengguna.
-          Pengguna melakukan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan system.
-          Pengembang dan penguna mebghabiskan waktu dan usaha yg lebih sedikit dalam pengembangan system.
-          Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yg diharapkannya.

Keuntungan diatas memungkinkan prototyping  memangkas biaya pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas system yang diserahkan.
Prototypingjuga mempunyai potensi kesulitan antara lain :
-          Terburu-buru dalam menyerahkan prototype.
-          Pengguna dapat terlalu gembira dengan Prototipe yg diberikan.
-          Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
-          Antarmuka computer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.


Pengembangan Prototipe Evolusioner.
Empat langkah dalam pembuatan Prototipe Evolusioner :
1.       Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
2.       Membuat satu Prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit protoyping.
3.       Menentukan apakah prototype dapat diterima.
4.       Menggunakan prptotipe. Prototipe menjadi system produksi.

Pengembangan Prototipe Persyaratan.
1.       Membuat kode system baru.
2.       Menguji system baru.
3.       Menentukan apakah system yang baru dapat diterima.
4.       Membuat system baru menjadi system produksi.


PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfase adalah metodologi kontemporer, adalah metodologi pengembangan system dewasa yang digunakan oleh banyak perusahaan. Adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, ndan RAD. Pengembangan berfase ( phased development ) adalah suatu pendekatan untuk pengembangan system informasi yg terdiri darii enam tahap: Investigasi awal, analisis, desain, kontruksi awal, kontruksi akhir, serta pengujian dan pemasangan system.

PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT.
Satu metodologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan respons yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih jelas adalah RAD ( Rapid Aplication Development ) atau pengembangan aplikasi cepat. Yang diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin. Logika yang mendasari James Martin adalah bahwa semakin banyak keterlibatan pengguna, khususnnya selama tahap-tahap awal, maka hal tersebut akan memungkinkan system dikembangkan dengan lebih cepat. Serah terima terjadi lebih cepatdalam RAD dibandingkan dengan dalam siklus hidup tradisional.
RAD mempunyai 4 unsur penting, yaitu:
1.       Manajemen, khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba, yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru,atau pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
2.       Orang. Agar tidak hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisien yang dapat dicapai melalui pengguna tim-tim khusus.
3.       Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4.       Alat-alat. Terdiri atas bahasa generasi keempat dari alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer ( Computer Aided Software Engineering-CASE ).
Meskipun metodologi ini tidak diterapkan sama persis sama dengan yang dibayangkan oleh Martin, penekanan yang diberikannya pada keterlibatan pengguna dan kecepatan membuatnya menjadi sangat menarik.