PROTOTYPING.
Daya Tarik Prototyping :
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena
alasan-alasan dibawah ini :
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan
pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih
baik dalam menentukankebutuhan pengguna.
-
Pengguna melakukan peranan yang lebih aktif
dalam pengembangan system.
-
Pengembang dan penguna mebghabiskan waktu dan
usaha yg lebih sedikit dalam pengembangan system.
-
Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena
pengguna tahu apa yg diharapkannya.
Keuntungan diatas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan dan meningkatkan
kepuasan pengguna atas system yang diserahkan.
Prototypingjuga mempunyai potensi kesulitan antara lain :
-
Terburu-buru dalam menyerahkan prototype.
-
Pengguna dapat terlalu gembira dengan Prototipe
yg diberikan.
-
Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu
efisien.
-
Antarmuka computer-manusia yang diberikan oleh
beberapa alat prototyping tertentu
kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.
Pengembangan Prototipe Evolusioner.
Empat langkah dalam pembuatan Prototipe Evolusioner :
1.
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
2. Membuat
satu Prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping
adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit protoyping.
3. Menentukan
apakah prototype dapat diterima.
4. Menggunakan
prptotipe. Prototipe menjadi system produksi.
Pengembangan Prototipe Persyaratan.
1.
Membuat kode system baru.
2.
Menguji system baru.
3.
Menentukan apakah system yang baru dapat
diterima.
4.
Membuat system baru menjadi system produksi.
PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfase adalah metodologi kontemporer, adalah
metodologi pengembangan system dewasa yang digunakan oleh banyak perusahaan.
Adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping,
ndan RAD. Pengembangan berfase ( phased
development ) adalah suatu pendekatan untuk pengembangan system informasi
yg terdiri darii enam tahap: Investigasi awal, analisis, desain, kontruksi
awal, kontruksi akhir, serta pengujian dan pemasangan system.
PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT.
Satu metodologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan respons
yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih jelas
adalah RAD ( Rapid Aplication Development
) atau pengembangan aplikasi cepat. Yang diperkenalkan oleh konsultan
komputer dan penulis James Martin. Logika yang mendasari James Martin adalah
bahwa semakin banyak keterlibatan pengguna, khususnnya selama tahap-tahap awal,
maka hal tersebut akan memungkinkan system dikembangkan dengan lebih cepat.
Serah terima terjadi lebih cepatdalam RAD dibandingkan dengan dalam siklus
hidup tradisional.
RAD mempunyai 4 unsur penting, yaitu:
1.
Manajemen, khususnya manajemen puncak, hendaknya
menjadi penguji coba, yang suka
melakukan hal-hal dengan cara baru,atau pengadaptasi
awal yang dengan cepat mempelajari cara menggunakan metodologi-metodologi
baru.
2.
Orang. Agar tidak hanya memanfaatkan satu tim
untuk melakukan aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisien yang dapat dicapai
melalui pengguna tim-tim khusus.
3.
Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus
hidup RAD.
4.
Alat-alat. Terdiri atas bahasa generasi keempat
dari alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer ( Computer Aided
Software Engineering-CASE ).
Meskipun metodologi ini tidak diterapkan sama persis sama dengan
yang dibayangkan oleh Martin, penekanan yang diberikannya pada keterlibatan
pengguna dan kecepatan membuatnya menjadi sangat menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar